Part I ,,
kau ucapkan jangan pergi
saat kudatang kembali
tapi luka ini
telah membeku tak mencair
tapi luka ini
telah membeku tak mencair
tahukah kamu semalam tadi
aku menangis
mengingatmu mengenangmu
mungkin hatiku terluka dalam
atau selalu
terukirkan kenangan kita
aku menangis
mengingatmu mengenangmu
mungkin hatiku terluka dalam
atau selalu
terukirkan kenangan kita
kau telah hadirkan dia
untuk menggantikan aku
tanpa kau sadari
aku tak kan pernah terganti
untuk menggantikan aku
tanpa kau sadari
aku tak kan pernah terganti
kau ingin tinggalkan dia
dan menyandingku kembali
ini tak kan adil
untukku ataupun dirinya
Song by : Audy_Menagis Semalam Instrumen by : Piano
dan menyandingku kembali
ini tak kan adil
untukku ataupun dirinya
Song by : Audy_Menagis Semalam Instrumen by : Piano
Dengan nuansa warna merah muda yg menghiasi kamar ku,
Tepat didepan jendela kamar ku yg megah
Aku memainkan irama piano dipagi hari..
Tidak berfikir apa aku harus terbangun dari mimpi
Atau Berfikir bagaimana menata hidup ku kembali....
Dan bagaimana caranya ?...
Tepat didepan jendela kamar ku yg megah
Aku memainkan irama piano dipagi hari..
Tidak berfikir apa aku harus terbangun dari mimpi
Atau Berfikir bagaimana menata hidup ku kembali....
Dan bagaimana caranya ?...
Daun-daun dihalaman pun berguguran,
Angin pun seperti mengajak ku menari
Mengikuti irama sang mentari
Menyambut datangnya pagi ini..
Dan berhiaskan diri.
Angin pun seperti mengajak ku menari
Mengikuti irama sang mentari
Menyambut datangnya pagi ini..
Dan berhiaskan diri.
Namun itu tidak untuk hidup ku saat ini !!.
Sebuah lagu yg terdengar dari nada
dering ponsel ku pun berdering. Aku tau,, bisa saja aku bangun dari kenyamanan
ku, bisa saja aku meninggalkan irama ku, dan bisa saja aku berhenti sejenak
memainkan piano yg menemani ku sepagi ini. Namun,,, aku tidak ingin menerima
panggilan dari siapapun semenjak kejadian itu. Aku pergi dan menyindiri
berlibur ke suatu kota yg jauh di Bangka
belitung Karna
separuh hati dan kenangan ku masih tertinggal ditempat itu. Semuanya......
Sandiwarakah selama ini
Setelah sekian lama kita tlah bersama
Inikah akhir cerita cinta
Yang selalu aku banggakan di depan mereka
Entah dimana kusembunyikan rasa malu.
Entah dimana kusembunyikan rasa malu.
Kini harus aku lewati
Sepi hariku tanpa dirimu lagi
Biarkan kini ku berdiri
Melawan waktu tuk melupakanmu.....
Walau pedih hati namun aku bertahan
Song By : Glenn Fredly _ Akhir Cerita Cinta Instrumen by : Piano
Aku terus
memainkan lagu demi lagu mengikuti irama jari tangan ku, merasakan perasaan
hancurnya saat itu. Dengan memejamkan mata keatas sambil merasakan kejadian itu
masih terasa dan membekas dihidupku, sampai air mata ini tidak kunjung habis
ketika aku mengingatnya kembali.
"Perasaan apa ini !!! Aku ingin melupakannya" Dengan
nada lemah sambil menangis aku berhenti memainkan piano dan menutup mata ku
dengan kedua tanganku. Lalu beranjak dari kursi ku,
"Kenapa Erwin. KENAPA KAMU LAKUKAN INI TERHADAPKU !!!"
Teriak ku sambil menyingkirkan benda-benda dihadapanku tepatnya di sekitaran
kaca hias ku dikamar.
"Apa aku sudah gila ? Atau mungkin gila ?" Aku menatap
wajahku sendiri dikaca dan kembali memecahkan kekesalan ku dengan menyingkirkan
apa yg ada dihadapanku. Sampai salah satu jari ku terluka dan berdarah.
Kembali terdengar dering handphone yg ku
geletakkan diranjang kasur ku, Aku hanya meliriknya dan dering itu
terus-menerus berbunyi sampai aku mengangkatnya walau dengan perasaan yg sangat
kacau.
Aku :
"Ya, hallo", Dengan nada yg lemah ku coba untuk berbicara duluan
tanpa melihat siapa yg menelfon ku.
"Lo dimana clara ? Gue sama yg lain pusing nyariiin lu
kemana-mana. Lo dimana ! pulang kejakarta sekarang" Bentak suara
disebrang. Aku memalingkan wajah untuk melihat orang yg menelfon ku, dan
ternyata ka alvin -_- ...
Aku :
"Beri sedih waktu biar cinta datang karna telah terbiasa...." Jawab
ku sambil menyanyi dengan isak tangis sisa kekesalan ku tadi
Ka alvin :
"Gue tau ra,, hati ku sangat kecewa setelah kejadian itu. Tapi please
sayang. lo tuh adik gue. tolong kasih tau gue lo dimana sekarang" bujuk ka
alvin ditelfon
Aku :
"Ka, aku minta waktu buat sendiri dulu. Aku janji balik setelah suasana
hatiku sudah membaik, tidak akan lama" sambil menahan air mata dengan
suara sendu
Ka alvin :
"Yaudah, jangan nangis ra, stop. Udah jangan nangis lagi ya, gue kasih
waktu tapi lo harus selalu kabarin gue. Tapi, gimana kabar lo sekarang?"
Aku :
"Aku terluka terlalu dalam ka" Tangis ku pun pecah dan tidak dapat ku
bendung lagi
Aku :
"Kabar ku selalu buruk.... selalu saja tidak bisa melupakan kejadian itu
ka..aku sakit... Tapi, aku nggak tau apa obatnya ka. aku nggak tau"
Tangisan ku pun melemah
Ka Alvin :
"Suatu hari nanti akan ada seseorang yg jauh lebih baik dari erwin de,
sekarang tenangin diri lo disana, gue nggak maksa lo lagi buat balik TAPI lo
harus kabarin gue ya, dan harus bisa balikin semangat hidup lo lagi"
Aku :
"Thanks ka, bye"
Ka Alvin :
"Bye" Sambungan pun terputus, aku hanya mematung duduk diranjang dan
melihat keluar jendela
"Apa kabar kamu suasana yg sangat aku rindukan ? Apa kabar
kamu orang yg sangat dulu aku perdulikan ? Sampai saat itu aku sudah hancur
terlalu dalam, taukah kamu......" Dalam hati ku.
Perlahan aku turun dari ranjang tidurku dan membuka jendela lalu
melihat keluar..
"Suasana angin yg tenang ,, mereka mulai menyapa ku"
sambil menghirup udara di halaman kamar ku , sesekali aku melihat sekeliling
dihalaman ku tampak indah dan sejuk Nuansa hijau yg segar mewakili perasaan
tenangnya alam dikota ini. Aku milirik jari tangan ku yg sejak tadi berdarah.
"Hai luka kecilku, jika sedikit luka ini saja sudah membuat
ku perih. Bagaimana dengan luka dihati ini ? Kenapa tidak berdarah" Aku
benar-benar merasa tidak bisa mengontrol emosi ku saat ini sampai luka pun aku
ajak berbicara.
"Hemmmmm, sepertinya aku harus keluar kamar sesekali melihat
pantai." Dalam hatiku.
------------
Aku
keluar memakai dress kuning tosca dengan rambut hitam keriting gantung terurai
dan memakai topi putih dan sendal santai, aku berjalan dipinggiran pantai dan
melihat ke arah laut, aku menepi dipinggir pantai dan duduk melihat besar nya
ombak pagi ini dan beberapa kepiting kecil berlarian dihadapanku.
"Aku memikirkan mu kembali walau aku tidak berniat untuk
memikirkanmu. Sepintas bayangan kamu datang menghantui ku bahkan disejuknya
pantai ini erwin" dalam hati ku.
"Hai..." Tiba-tiba ada seseorang yg tidak ku kenal duduk
disampingku, aku kaget dan menengok kesampingku
Aku : : "Lo siapa ?" aku pun berdiri dan dia pun ikut
berdiri dihadapanku
"Gua perhatiin dari jauh, lu kaya lagi merenung gituh. Jadi
gua bingung ngeliat cewe cantik ngelamun dipantai atau mau percobaan bunuh diri
ya ? Sambil mengira-ngira berapa kedalaman laut disana" , sambil melihat
kearah laut dan mentapku dengan senyum
Aku : Tampang
ku pun heran dan mengkerutkan kedua alis ku "Lo gila ? Siapa yg mau bunuh
diri ? Nggak jelas" Aku pun berlalu dan berbalik meninggalkannya tapi dia
lancang berani memegang tangan kiri ku
Aku :
"Eh,, lepasin nggak !" aku pun menghempaskan tangan ku dari genggamannya
Aku :
"Lo lancang banget ! Jangan sampe ketemu gua lagi atau gua patahin tangan
lo disini" aku pun berlalu meninggalkannya namun dia mengerjarku dan
meledekku
"Hayo,,,, ketauan yg lagi patah hati kaya drama queen banget.
Siapa sih namanya ?" sambil muncuk didepan wajah ku sambil memperlihatkan
wajah candanya.
Aku :
"AAahhhhh," aku terkejut karna dia tepat dihadapanku saat itu
"Lo gila ya ? astaga...Gue lari kekota ini sejauh ini ketemu cowo sinting
kaya lo ? Pergi dari sini !" Aku pun menjauhkan wajahnya dari hadapanku
saat itu. "Minggir,,". Aku mendorongnya menjauh dari ku dan berlari
pergi meninggalkannya
"Hei !!!! Kapan-kapan kita harus ketemu lagi ya, Dadahhhhh"
Teriaknya dan aku sekali menengok kearahnya dia malambaikan tangannya namun aku
terus berlari.
--------
Rasanya aku ingin kembali,
Kedalam hatimu dan memasuki relung jiwamu,
Namun,,,
Apalah aku sampai saat ini masih berada dalam satu tema
dimana semua warna dan kenangan masih tentang kamu.
"Ohhhhh,, baru keluar rumah udah begini. Apa sebaiknya aku
berdiam diri kembali ?" Ujar ku sambil membaringkan badan ku ditempat
tidur.
Aku
melirik jam dinding kamar ku yg menunjukkan jam 10.00a.m, dan melihat handphone
ku mengecek semua email, whatsapp, bbm, line, instagram dan path ku. Semua
masih mencariku dan mengirimiku banyak sekali motivasi , dan cara-cara
melupakan mantan bahkan di salah satu sosmed ku, nge tag gambar tentang "Lupakan dia yg menyakitimu dan Terima dia yg mau
menerimamu" .
"Hemmmm,, lumayan bagus juga mending gue save terus gue jadiin Display
Picture Bbm. Gue yakin respon nya banyak" ujarku dalam hati dan tersenyum
tipis.
-------
A phrasing that's a single tear,
I is harder than I ever feared
And you were left feeling so alone.
Because these days aren't easy
Like they have been once before
These days aren't easy anymore.
Why do you do this to me?
Why do you do this so easily?
You make it hard to smile because
You make it hard to breathe
Why do you do this to me? To me...
Song by : Secondhand
Serenade _ Why
Lagu yg
mengiringi perjalanan ku didalam mobil spot ku. Aku melajukan mobil ku dengan
cepat, aku memang belum tau daerah kota ini. Namun, aku menggunakan GPS / Maps
dari google yg mempermudah perjalanan ku.
Hari ini begitu cerah, jalanan
lancar tidak seperti kota ku disana. Aku memakai dress coklat dan double
Cardigan Creammer yg membaluti dress yg ku gunakan, dan memakai sepatu skets
berwarna putih, dengan kulit putih ku yg cerah namun disertai hati yg redup...
Aku banyak memutar lagu dan lagi lagi,, Setiap lagu yg ku putar
tidak jauh dari dirinya.
Aku berhenti disuatu tempat dan memakirkan
mobil ku lalu berjalan menuju cafe yg bernuansa coklat dengan iringan music
klasik serta lampion dengan cahaya kuning ke emasan yg menghiasi suasana cafe
tersebut. Aku mencari tempat untuk ku singgahi dan menikmati menu makanan
dicafe ini.
"Akhirnya sampe juga" sambil menaruh tas di samping
tempat dudukku. Dan memanggil seorang pelayan untuk memesan minuman dan
makanan. Setelah tiba aku pun langsung manyantapnya, namun pelayan pria itu pun
bertanya kepadaku.
"Permisi mba, ada yg ingin mba pesan lagi ?" Tanyanya.
Aku :
"Tidak ada mas, silahkan Pergi"
"Pesan saja mba yg banyak, apapun yg mba pesan gratis"
ujar sipelayan
Aku :
"Mas, saya sudah cukup ko. Tidak perlu memesan lagi, mas bisa pergi dari
sini"
"Yasudah kalau begitu saya permisi dulu mba"
Aku :
"Ya"
Pelayan itu pun berlalu dan aku kembali
menikmati hidangan santap siang ku sambil melihat pemandangan yg ada dibawah
sana dari lantai 2 tempat makan ku. Tiba-tiba dering telfon ku pun berbunyi,
aku pun meraihnya dari dalam tas ku.
"Ya hallo ?" ujarku sambil mengunyah makanan ku. Namun,
tidak ada suara dari sebrang yg menjawabnya. Aku pun manyaut lagi dan tidak lama
suara dari sebrang itu pun terdengar samar namun aku seperti pernah
mendengarnya sebelumnya.
"Ya,, clara" Jawab nya dengan pelan
"Ya, maaf. Siapa ya ?"
"Emmmmm, apa kamu baik-baik saja saat ini ?"
Aku tersentak diam, makanan yg sedang ku
kunyah pun mendadak tidak ku lanjutkan hingga beberapa saat suara itu terdengar
memanggil-manggil nama ku. Baru aku tersadar,
“Ya, maaf. Gimana ya tadi ?” Ujar ku sambil menghabiskan makanan
yg sempat ku jeda tadi.
“Aku nanya, kamu apa kabar ? Kenapa diam aja ?”
“Saya baik-baik saja. Maaf, ini siapa ?” Sambil memastikan suara
tersebut dengan apa yg ku fikirkan saat ini.
“Saya……” suara itu mulai tidak terdengar dan tiba-tiba “Aku Erwin”
Aku terdiam, dan tidak melanjutkan
pembicaraan lalu ku matikan telfonnya dan sesegera mungkin melepaskan kartu ku
dari handphone.
“Kenapa didetik ini ? Dimana aku sendirian, kamu malah hadir
seperti tidak ada yg terjadi Erwin ? kamu hanya masa lalu yg ingin ku lupakan
walau kamu tau,,,
“Pelajaran yg tidak
pernah diajarkan adalah Melupakan”
-------------
-------
---
Langit seakan meredup dari pandangan ku
Berganti warna biru laut menjadi abu
Angin yg terasa damai seperti ingin berlari ketakutan
Mereka pun berlalu dan menjadi rintikan air hujan
Hujan yg menemani perjalanan ku walau tidak tau arah tujuanku
Mereka setia mewakili perasaan ku.
Karna hujan mau kembali walau mereka tau
Rasanya Jatuh
Berkali-kali
Aku mempercepat perjalanan ku, hingga kecepatan pun tidak dapat ku kendalikan. Dirintikan hujan ini aku terus memikirkan mu,
"KENAPA ERWIN !!! KENAPA KAMU MENGGANGGU KU LAGI !!!"
Sambil memukuli stir mobil ku "Sampai detik ini aku sudah berusaha keras
untuk menjauh dari semua yg berlalu. KENAPA KAMU MEMATAHKAN USAHA KU HANYA
DENGAN 1 SUARA MU !!! KENAPA ???!!!!" Aku pun menangis tidak bisa
mengendalikan emosi ku saat itu dan akhirnya......
Terdengar suara klakson dari arah depan
dengan lampu tembak yg terang. Aku bangun dari emosi ku dan membanting stir
mobil ku kearah yg berlawanan lalu aku seperti teguncang, aku merasakan sakit
diseluruh tubuhku seperti dipukuli dengan balok yg besar dan tanpa tau darah yg
sudah mengalir dari kepala turun ke wajahku lalu terhempas ke dalam bayangan
wajah mu didepan mata ku "TIDAK !!!!!!!!!!!!"......
---------
Aku terbaring diruangan yang putih..
Dengan balutan kain yg melingkar dan merekat dikepalaku
Dengan mata yg tertutup dan beberapa selang yg
Seperti menahan kedua tangan ku.
Memperlambat pernafasan ku
Dan memasuki rongga tenggorokanku
Beberapa cairan berwarna merah gelap yg masuk
Kedalam tubuhku.
Aku bermimpi....
Disuatu tempat yg indah aku berbaring direrumputan yg hijau
Mengenakan gaun putih bersih yg panjang
Dengan cuaca yg cerah, Burung-burung yg berkicauan.
Angin yg berhembus pelan yg memberi kenyamanan untuk ku saat ini
Hingga pada beberapa waktu aku mendengar seseorang memanggil
namaku
Aku pun terbangun melihat kesekelilingku tapi tidak ada siapapun.
Aku berjalan, dan menembus sebuah dinding yg besar
Tiba-tiba kaki ku menginjak air laut yg hangat,
Dengan ombak yg besar, Desus angin yg kencang yg menerbangi rambut
ku yg terurai
Aku berjalan menghampiri ombak yg besar namun,,,
Seseorang memegangi tangan kanan ku.
Aku tidak bisa melihatnya, dia cahaya yg berkilauan mengenakan
kemeja dan celana putih
Namun aku tidak bisa melihatnya. Sampai aku mendengar
"Bangunlah clara, jangan pergi. Aku menunggu mu, pulanglah...
Kita harus bertemu"
"Bangunlah clara,, ikutlah bersamaku, aku akan memberimu
bahagia"
"Kita akan bahagia tanpa masalalu mu,
bangunlahhhhhhhh"......
"Dokter !!!!, Clara siuman" Teriak ka alvin memanggil
dokter, Tidak lama dokter dan beberapa suster pun datang.
"Biar saya yg tangani, sebaiknya anda keluar dulu" Ujar
dokter tersebut namun ka alvin terus memegangi tangan kanan ku
"Tidak !! saya tidak mau membiarkan adik saya sendirian lagi
!! saya akan menemani nya !" Dan beberapa suster pun memberi pengertian
untuk ka alvin keluar sementara dari ruangan ku dan melepaskan pegangannya yg
begitu erat hingga sedikit demi sedikit darah pun keluar dari selang yg
menancap dipergelangan tanganku karna begitu eratnya ka alvin memegangi
tanganku.
Aku mulai merasakan suhu yg hangat,
Seperti mendengar suara-suara yg menangis disekelilingku
Perlahan aku membuka mata ku,
Namun, meredup kembali
Aku mulai membuka mataku kembali
Terasa seperti cahaya masuk kedalam kelopak mataku
Dan aku mulai membuka pandanganku
Melihat kesekelilingku walau samar-samar dan
Tepat dihadapanku
Ada seseorang wajah laki-laki tampan
Namun, wajah itu redup.
Aku mulai memperjelas penglihatanku
Dan melihat kesekililingku.
Aku :
"Kalian siapa ?" Ujarku dengan suara pelan dan masih tertutup sebuah
selang dan kemudian dokter membuka selang tersebut.
Tampak beberapa orang terkejut dan menangis
Termasuk laki-laki tampan yg ada dihadapanku
Aku pun bingung dan melihat laki-laki yg mungkin
Sejak tadi sudah berdiri dihadapanku sambil
Memegangi tangan ku dengan kedua tangannya yg lembut
Ka alvin :
"Clara sayang. Ini kaka...."Sambil menahan tangis untuk berbicara
kepadaku "Ini kaka kamu.... keluarga kamu sayang...." ka alvin pun
menangis dan menutup bibirnya karna tidak dapat menahan kepedihannya lalu
membuka kembali "Kaka kangen sama clara, Clara cepat sembuh ya
sayang" Dia pun tidak bisa menahan tangisannya dan air mata terus
membanjiri wajah mulus yg sudah memerah dan tampak lelah.
Aku :
"Kaka ?" Ujarku dengan pelan. Aku pun melihat perlahan-lahan
kesekelilingku dan mereka pun masih menangis.
Ka alvin :
"Clara kenapa ? Yg sakit a....pa sayang ?" Ka alvin terus menangis
sampai salah satu wanita berkerudung merah muda yg berumur sekitar 45 pun
menghampiri ka alvin dan menarik ka alvin kepelukannya dan aku masih terdiam
Ka alvin :
"Dia udah nggak inget sama alvin mah, CLARA UDAH NGGAK MENGINGAT ALVIN
LAGI MAH !!!" Teriakan ka alvin dipelukan wanita itu dan wanita itu
menangis dan memegangi kepala ka alvin. Namun, ka alvin masih terus
menangis.
Sampai pada beberapa menit datanglah ka
ega yg membuka pintu dan melihat keadaan sekitar sudah penuh dengan tangisan
dan kemudian dia melihat ke arahku dan menghampiri ku melewati ka alvin dan
wanita itu.
Ka ega :
"Clara" Ujar nya dengan nada yg pelan dan melihat keseluruh tubuh ku
yg penuh dengan luka dan perban yg membaluti kaki , tangan , dan kepala ku
Aku :
"Kamu siapa ?" ujar ku sambil melihatnya dan ka ega pun terkejut dan
pelan-pelan dia duduk disampingku dan memandangi ku.
Ka ega :
"Kamu lupa sama kami ?" sambil meraih tangan ku dan memegangi nya lalu
mendekatkan tangan ku ke wajah tampan tepat di pipi nya. "Gpp, kamu lupa
sama semuanya tapi.. Clara yg baik" Tangan yg satunya pun menghampiri
rambut ku dan mengelus-ngelusnya "Tidak akan lupa siapa keluarganya"
lanjutnya.
Aku :
"Aku kenapa ? Aku siapa ? Kalian siapa ?" Ujar ku dengan pelan dan
melihat kesekelilingku kembali.
Aku berfikir orang yg kelihatan kuat dan
tegar selama ini, yg cukup dewasa untuk membimbingku dan ka alvin ternyata bisa
menangis. Tangan ku pun tidak terasa telah basah dengan air mata nya, dan aku
merasa ingin menangis walau aku tidak tau kenapa aku harus menangis ?.
Aku :
"Kenapa kamu menangis ?" ujarku sambil menatapnya yg masih dengan
tangisannya
Ka Ega :
"De...., Kamu inget nggak ? Dulu kamu sama alvin berantem minta digendong
sama kaka tapi kaka lebih memilih kamu. Ka...." Sambil menghapus air
matanya "Ka, dulu yg manjain kamu lebih dari alvin. Ngajak clara
jalan-jalan, makein pempers kamu , makein baju kamu , kaka juga belajar sisirin
rambut kamu yg panjang sewaktu kamu masih kecil" Dengan nada pelan yg
tenang tangisan nya pun semakin membasahi tangan ku yg masih menempel ke pipi
nya. "Kamu nggak inget sama ka ega ? Mama , papa dan ka alvin ?"
lanjutnya sambil menghapus air matanya
Aku :
"Maafkan aku ka aku tidak bisa mengingatnya" Sambil menatap ka ega
dan melirik ka alvin yg masih dipelukan wanita berkerudung merah muda tersebut.
Tidak lama wanita itu melepaskan pelukannya dari ka alvin dan menghampiriku
Mama :
"Clara sayang" beliau pun menghampiriku dan ka ega pun bangun untuk
bergantian duduk "Clara ini mama.... kamu kenapa nak ? mana sayang yg
sakit ?" sambil menangis mengelus-eluskan kepala ku yg masih dibaluti kain
putih yg melingkar di atas kepalaku
Aku :
"Mama ?" panggil ku dengan pelan.
Mama :
"Iya ini mama, kamu tidak perlu mengingat masa lalu atau kejadian yg
membuat kamu seperti ini ya nak. Cukup hanya mengingat kami, mama , ka alvin ,
papa , dan Ka Ega" Ujarnya sambil menangis lalu tersenyum melihatku
Aku :
"Mama.., ka alvin.., papa.., dan ka ega.." aku pun menangis dan
tersenyum. Lalu semua orang menghampiriku termasuk ka alvin dan ka ega. Kita
semua menangis bersama-sama dan tersenyum.
-------
-----
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar