Selasa, 19 Desember 2017

Depression Letter

Aku hancur dari dalam.
Depresi yang perlahan menggerogotiku, akhirnya benar-benar menelanku.
Dan aku tidak bisa mengalahkannya.

Aku membenci diriku sendiri. Aku meraih kenangan yang terputus-putus dan berteriak agar mereka bersatu namun tidak ada tanggapan.
Jika aku tidak bisa bernapas, sebaiknya aku berhenti bernapas sama sekali.

Aku bertanya pada diriku siapa yang bertanggung jawab untukku.
Hanya aku
Aku benar-benar sendirian.
Sangat mudah untuk berbicara tentang akhir.
Sulit untuk benar-benar berakhir.
Aku hidup sampai sekarang karena kesulitan itu.

Kukatakan pada diriku sendiri bahwa aku ingin lari.
Ya, aku ingin lari.
Dari diriku sendiri.
Dari kalian.

Aku bertanya siapa yang ada di sana. Itu aku. Itu aku lagi. Dan itu aku lagi.
Aku bertanya mengapa aku terus kehilangan ingatanku.
Itu karena kepribadianku. Aku tahu.
Jadi semua itu salahku. Aku ingin orang memperhatikan tapi tidak ada yang melakukannya. Mereka bahkan belum pernah bertemu denganku, tentu saja mereka tidak tahu aku ada.

Aku bertanya mengapa mereka hidup. Mereka hanya hidup, hidup saja.
Jika kalian bertanya mengapa aku mati, aku akan menjawab bahwa aku lelah.

Aku telah menderita dan merenung. Aku tidak pernah tahu bagaimana mengubah rasa sakit yang melelahkan ini menjadi kebahagiaan.
Rasa sakit itu hanya rasa sakit.
Mereka memakiku untuk tidak melakukan ini.
Mengapa? Mengapa aku tidak bisa mengakhiri hal-hal seperti yang kuinginkan?
Mereka menyuruhku mencari tahu mengapa aku sakit.
Aku tahu betul. Aku sakit karena diriku. Itu semua salahku dan karena aku kurang.


Dokter, apakah ini yang ingin Anda dengar?

Tidak, aku tidak melakukan kesalahan apapun.

Ketika suatu suara menyalahkanku, aku berpikir "Sial, menjadi dokter itu mudah".
Aneh sekali kalau ini rasanya sangat menyakitkan. Orang yang mengalami hal lebih buruk dariku hidup dengan baik, orang-orang yang lebih lemah dariku baik-baik saja. Mungkin itu tidak benar.
Tidak ada lebih lemah dariku.
Tapi aku harus tetap hidup.

Aku terus bertanya pada diriku mengapa harus ratusan kali dan itu bukan untuk kebaikanku. Ini untuk kalian.
Tolong jangan katakan sepatah kata pun jika Anda tidak mengerti.
Cari tahu mengapa aku terluka? Aku sudah bilang kenapa Apakah salah bila sakit karena hal itu, apakah aku perlu memiliki alasan yang lebih dramatis? Alasan yang lebih spesifik?

Sudah ku katakan. Apakah kalian tidak mendengarkan? Hal yang bisa kalian atasi tak akan melukai hidupmu.
Berlindung tidak pernah dimaksudkan untukku.
Ketenaran tidak pernah dimaksudkan untukku.
Itu semua alasan mengapa ini menyakitkan. Karena aku terkenal. Mengapa aku memilih ini? Ini sangat lucu.

Sungguh mengherankan aku bertahan begitu lama.
Apa yang bisa kukatakan. Katakan saja aku telah melakukannya dengan baik. Itu sudah cukup. Bahwa aku telah bekerja keras. Bahkan jika kalian tidak bisa tersenyum, jangan salahkan jalanku. Kalian melakukan yang terbaik, kalian telah bekerja keras.


Selamat tinggal.

http://www.tribunnews.com/seleb/2017/12/19/depresi-dan-sendirian-ini-isi-lengkap-surat-jonghyun
shinee-sebelum-meninggal?page=2
  “Depresi dan Sendirian, Ini Isi Lengkap Surat Jonghyun SHINee Sebelum Meninggal

Jumat, 13 Oktober 2017

Pengagum Rahasiamu...



Hai…

          Perkenalkan, nama ku adalah Pengagum Rahasiamu , nama ku adalah sebuah arti dari balik bayanganmu , sebuah ruang yg sangat jauh dari lubuk hati mu yg tidak kau ketahui..

          Mungkin , terlintas kau pernah melihatku , kedua bola matamu yg indah yg mungkin pernah menatapku.. Hingga, aku menjatuhkan hati ini kepadamu. Aku jatuh cinta dengan sorot matamu yg tajam , segaris senyum indah yg tidak pernah ku dapatkan dari banyak nya mata yg sudah ku lihat.

          Aku , hanya ingin mengagumi mu , tidak ingin agar kau mengetahui nama ku , hidup ku , luka ku , sakit ku yg mengagumi mu. Dikala kau sedang terluka aku ingin menopangmu , memberikan semangat seperti kau yg menjadi semangat ku..

Teruntukmu…

          Tenang saja , aku tidak akan meminta agar kau melihat ku, cukup untuk ku menjadi bagian dari bayangan mu saja. Aku ingin mendeskripsikan semua tentang bentuk wajah dan sifat baikmu. Namun , kata-kata pun tidak akan mampu untuk bisa menembus semua kata yg ingin aku tuliskan..

Bolehkan aku ? menjadi bagian penting yg tidak kau ketahui , walau aku hanya bisa melihatmu tanpa menyentuhmu. Aku ingat , beberapa potongan pendukung yg memperkuat untuk aku mencintaimu. 

Ketenangan , kau menenangkan aku disaat aku rapuh , sapuan tanganmu yg menenangkan ku dari patah nya hati ku , nada suara mu yg membuat ku nyaman dan seketika tangisan dihati ini berhenti untuk bersedih disaat adanya kamu…

Menurutmu…
         
          Pantaskah aku ?  Mecintai tanpa mengharapkan mu ? Bisakah aku ? mendekatimu hanya sebatas teman tanpa meminta  lebih ? Mampukah aku ? untuk selalu melihatmu walau dari jarak  pandang yg jauh ? Jawablah aku jika bisa kau tatap mata ini , dan buatlah aku untuk tidak berhenti menjadi pengagummu..

Aku menyukaimu__

Pengagum Rahasiamu..

Create by : Nelly Soedarmo

Senin, 09 Oktober 2017

Late...



Seperti baru kemarin ku lihat awan putih yg cerah,
Namun sudah redup tertutup pekat nya awan yg hitam ,
Rasanya baru kemarin ku lihat wajah senyum yg menawan ,
Namun sudah hilang dengan kalimat perpisahan..

Kini , seperti melangkah bersama dikeramaian
Tersadar langkah ini berjalan sendirian..
Seperti masih hangat genggaman jemari manis tangannya..
Namun kini hanya kekosongan disela jemari yg tertinggal

Denting jam berbunyi dengan irama
Seakan mengingatkan tarian disela tawa,
Namun sekarang hanyalah kenangan tanpa sisa
Hanya raga yg sudah tak bernyawa..

Ingin ku lepas kau dengan sempurna ,
Namun , mata sendu tak bisa berkata
Hanya tatap tanpa menuai makna
Karena semua hanya tinggallah nama…

Kini..
Sehari , Sebulan , Setahun sudah kau tak kunjung kembali
Seperti…
Suatu nafas tanpa emosi , suatu jiwa tanpa terkendali..

            Boleh kah aku berhenti berharap ?..
            Dengan semua jiwa yg tak memiliki raga
            Dengan pikiran yg tak memiliki ingatan..
            Agar aku lupa bagaimana cara kau…

Meninggalkan dengan luka ..



By : Nelly Soedarmo.          

Senin, 14 Agustus 2017

KEPERGIAN YANG BERHARGA..




Dengar..
Beberapa kalimat yg dulu pernah menjadi kata kini
Sudah berakhir seiring waktu semua sudah berlalu..

Cobalah kau lihat disana !..
Seru beberapa orang dengan nada yg tergesa-gesa
Langkah kaki mu pun ku dapatkan.
Ku melirik dengan pandangan yg mungkin tak terhenti

Benar sudah…
Sosok yg kini terdampar didepan mata ,
Terkapar dengan semua noda darah dan mata terbuka.
Aku terdiam…
Berharap ini mimpi dengan pandangan terbuka

Daun yg mekar kini sudahlah layu , hanya tertiup
Angin dan pergi yang menjauh.
Dan,, Mereka sudah membawa mu pergi dari sisihku..
Aku seperti batang pohon yg retak ,
Hanya tinggal patah dan menjadi rapuh.

Tolong…
Tolong bawalah aku dalam hangatnya dekapan
Dan dekatkan aku dengan sang surya wahai sang matahari
Dengan sayap yg kau rentangkan terbuka.
Dekaplah aku…
Bawalah aku…

Aku melangkah …
Menghampirimu yg sedang terlelap
Aku hanya bisa memandangi tempat tidurmu yg indah
Yang hijau dan berbagai bunga yg disekelilingmu
Masih ku rasakan hangat nya dekapanmu
Walau kini yg tertera hanya….

Nama yg tertera dalam batu nisan yg berhias.
Tenanglah sayang..
Angin tidak terasa dingin karna aku tau..
Kau masih berada di sampingku…


Nelly Soedarmo

Terlambat



Aku sempat menuliskan kata “Cinta”
Sebelum kata itu berubah menjadi “Duka”
Dengan iringan lagu yg selalu sendu
Dan , dengan hati yg pilu…


      Dia…
      Memberikan seluruh warna Jingga yg cerah
      Dengan sedikit warna merah mudah dan putih
      Namun tak lepas dari pekatnya warna hitam
      Bergaris disekeliling warna yg diberikan nya…


Dia…
Memanggilku dengan sebut kata “Sayang”
Dengan mudah ia mengucapkan senandung rindu
Dengan aroma yang harum seperti aroma bunga
Lavender yg damai…


      Jika…
      Semua kata yg terucap bisa kudengar ,
      Aroma yang sebelumnya bisa terhirup
      Dan warna tidak bergaris hitam yg pilu
      Akan ku katakan kepadanya “Kau sudah kembali”

Namun, hanyalah dia aroma yg pergi dan
Warna yg tak akan pernah kembali…